Burung Cendrawasih Di Papua Mulai Langka Karena Adanya Perburuan Liar Dan Terjadi Penebangan Hutan

Bagian timur Indonesia penuh pesona dan eksotisme, termasuk pemandangan alam, praktik budaya, dan flora dan fauna. Bahkan wilayah ini di sebut sebagai jendela menuju surga di planet ini. Burung Cendrawasih, salah satu ciri khas Papua yang luar biasa, memberikan kepercayaan terhadap gelar tersebut. Namun kini, burung cendrawasih di papua mulai langka karena adanya perburuan liar dan terjadi penebangan hutan.

Karena keindahannya yang di ibaratkan turun dari surga, burung Cendrawasih disebut sebagai “Burung Cendrawasih” atau “Burung dari Surga”. Burung Cendrawasih adalah sekelompok burung yang tergabung dalam famili Paradisaeidae dan ordo Passeriformes. Pulau Papua, kepulauan Maluku, kepulauan Selat Torres, Papua Nugini, dan Australia bagian timur adalah rumah bagi spesies burung ini.

Lebih khusus lagi, Cendrawasih jantan dari famili Paradisaeidae termasuk jenis yang unik karena memiliki pola rerumputan yang panjang pada sayap, kepala, dan paruhnya. Sedangkan burung cendrawasih besar (Paradisaea apoda) merupakan burung cendrawasih yang terkenal. Masyarakat asli Papua memperdagangkan burung ini kepada Eripa dengan cara membuang sayap dan kakinya agar bisa di jadikan hiasan.

Meskipun spesies Cendrawasih dapat di temukan dari Papua Nugini hingga Australia, namun sebagian besar terdapat di Indonesia, dengan 30 spesies, 28 di antaranya berasal dari Papua/Irian Jaya. Sementara itu, ada dua spesies burung cendrawasih yang berbeda di pulau Halmahera dan Maluku. Ada empat belas genera dan empat puluh tiga spesies burung di Birds of Paradise

Sejak tahun 1522, bangsawan Eropa telah mengenal burung ini dan memberinya nama "Bird of Paradise".  Selain itu, suku pedalaman Papua mengenakan penutup kepala yang terbuat dari bulu Cendrawasih saat melakukan upacara adat seperti pernikahan dan penyambutan tamu. Baca juga Burung Cendrawasih, salah satu ciri khas Papua yang luar biasa.

 
burung cendrawasih di papua mulai langka karena adanya perburuan liar dan terjadi penebangan hutan

Kini burung cendrawasih di papua mulai langka karena adanya perburuan liar dan terjadi penebangan hutan.

Mayoritas burung Cendrawasih dapat di temukan di bagian timur Papua Nugini, Indonesia, dan Australia. sedangkan beberaApa spesies memiliki sebaran terbatas dan endemik di pulau-pulau tertentu. Sangat memperihatinkan jika sedamg berkumpul di acara gereja burung cendrawasih di papua mulai langka karena adanya perburuan liar dan terjadi penebangan hutan.

Ambil contoh, Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor), yang berasal dari pulau Papua tetapi menyebar ke arah barat meliputi pulau Waigeo, Salawati, Batanta, Kofiau, Misool, Gagi, dan Gebe, serta pulau-pulau di Numfor, Biak, Yapen, dan Meosnum di Teluk Cendrawasih. Akhirnya mencapai pulau Cendra Aru di barat daya Papua.

Sedangkan Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda) dapat di temukan di dataran rendah maupun di perbukitan barat daya Papua dan kepulauan Aru. William Ingram membawa burung ini ke Pulau Little Tobago di Karibia dari tahun 1909 hingga 1912 dalam upaya menyelamatkannya dari kepunahan akibat pencabutan bulunya. Namun, sebuah laporan tahun 1958 menyatakan bahwa burung ini telah punah.

Demikianlah burung cendrawasih di papua mulai langka karena adanya perburuan liar dan terjadi penebangan hutan.

0 Response to "Burung Cendrawasih Di Papua Mulai Langka Karena Adanya Perburuan Liar Dan Terjadi Penebangan Hutan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel