Sejarah Kehidupan Agama Kerajaan Singasari
Kerajaan Hindu-Budha yang didirikan oleh Ken Arok. Terletak di Jawa Timur sekaligus menjadi potret pertama bentuk pemerintahan. Mempunyai masa kejayaan yang terbilang singkat dengan peninggalan paling ikonik berupa Candi Singasari. Adanya masalah internal berupa perebutan takhta yang mengakibatkan kerajaan runtuh. Lebih jelasnya, simak ulasan singkat dibawah ini mengenai sejarah agama Kerajaan Singasari.
Sejarah Kehidupan Agama Kerajaan Singasari
Awal Mula Berdirinya Kehidupan Agama Kerajaan Singasari
Awalnya kerajaan ini bernama Kerajaan Tumapel yang
dikuasai oleh Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh Ken Arok yang merupakan
pengawalnya sekaligus menikahi istri penguasa yaitu Ken Dedes. Ken Arok pada tahun
1254 berhasil memenangkan peperangan antara Tumapel dengan kerajaan Kadiri.
Akhirnya ia naik tahta menjadi raja, bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang
Amurwabhumi dan mengubah Kerajaan Tumapel menjadi Kerajaan Singasari. Ia
menjadi raja pertama yang mmerintah Singasari dari tahun 1222 hingga 1227
masehi. Perhatikan juga artikel terkait wilayah kekuasaan kerajaan singasari ini ya.
Kehidupan beragama mulai terstruktur setelah adanya
pergantian nama ibu kota menjadi Singasari. Saat itulah kerajaan mendirikan
candi serta prasasti. Pemerintahan raja terakhir yaitu Kertanegara adanya Sinkretisme
antara Hindu-Budha menjadi ajaran Siwa-Budha. Kemudian muncul adanya aliran
Tantrayana yang dianut oleh raja mereka sendiri yaitu Raja Kertanegara.
Peninggalan Hindu-Budha, Agama Kerajaan Singasari
Adanya peninggalan yang memberikan informasi mengenai
raja-raja yang pernah memerintah yaitu Candi Kidal. Candi warisan sebagai
bentuk penghormatan bagi Anusapati, raja kedua Singasari setelah Ken Arok. Candi
ini menceritakan tentang Garudeya yaitu kisah mitologi Hindu yang banyak mengandung
pesan pembebasan para budak. Ciri khas yang mencerminkan Agama Hindu yaitu atap
candi yang berbentuk 3 tingkat.
Terdapat pula Candi Jawi atau Jajawa yang dibangun
pada pemerintahan Kertanegara, Raja terakhir Singasari. Mencapai puncak
keemasan dari masa ini karena mampu mengungkapkan gagasan politik yang
bertujuan memperluas wilayah. Terletak di daerah Gunung Wlireng, Pasuruan, Jawa
Timur dan diduga sebagai tempat beribadah umat Budha. Candi ini juga sebagai
tempat penyimpanan abu dari raja yang memerintah.
Selain candi, peninggalan agama Hindu-Budha juga
tertuang dalam kitab Nagarakretagama dan Pararaton. Kitab tersebut menceritakan
tentang Raja Kertanegara dan pemerintahannya. Raja Kertanegara sering disebut dengan
nama Bhatara Siwa Budha. Catatan sejarah lainnya menceritakan Raja Kertanegara
telah menguasai ajaran Hindu-Budha dengan sempurna. Perhatikan juga artikel terkait sistem pemerintahan kerajaan singasari ini ya.
Agama kerajaan Singasari mulai adanya pembaharuan pada masa pemerintahan Sri
Bhatara Kertanegara. Raja terakhir Singosari tidak hanya berjaya bidang
ekonomi, sosial dan politik. Masa ini berhasil menyatukan aliran Siwa-Budha
dengan Tantrayana. Adanya serangan dari Jayakatwang yang membalasdendamkan
kematian buyutnya dan merebut kembali kerajaan yang dulu menjadi cikal bakal
kerajaan Singaasari. Jayakatwang sendiri dulunya adalah raja kecil kerajaan
Kadiri yang tunduk dan patuh kepada Kertanegara.
0 Response to "Sejarah Kehidupan Agama Kerajaan Singasari "
Post a Comment