Mangga Kasturi, Flora Endemik Kalimantan Yang Punah Di Alam Liar
Mangga Kasturi - Buah mangga secara umum merupakan jenis buah favorit beberapa orang lantaran mempunyai rasa yang manis dan juga asam yang fresh. Rasa buah mangga yang manis membuat buah ini sering diolah menjadi olahan seperti jus maupun sirup, sedangkan buah mangga yang memiliki rasa asam umumnya dijadikan sebagai olahan seperti rujak ataupun sebagai campuran dalam membuat sambal yakni sambal mangga.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae
Filum: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. casturi
![]() |
Sumber: @sarimurti86 via Instagram |
Walaupun buah mangga dapat kita jumpai mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, akan tetapi ada satu jenis buah mangga yang sekarang sudah dinyatakan punah dari habitat aslinya atau ‘punah in situ‘. Jenis mangga yang dimaksud disini ialah jenis mangga kasturi yang memiliki nama latin Mangifera casturi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan IUCN Red List menjelaskan bahwasanya status mangga kasturi dalam kategori Extinct in the Wild yang artinya telah punah di alam liar. Ancaman pembukaan lahan yang dilakukan secara besar-besaran serta deforestasi diduga sebagai penyebab utama punahnya keberadaan tanaman ini di alam.
Tanaman ini mempunyai sifat endemik yang artinya hanya bisa ditemukan di habitat aslinya. Mangga kasturi cuma bisa ditemukan di wilayah Kalimantan, lebih tepatnya di Kalimantan bagian selatan. Mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 mengenai Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah, karena itu mangga kasturi diputuskan sebagai Flora Identitas dari Propinsi Kalimantan Selatan.
Keberadaan mangga kasturi di Indonesia mempunyai kisah sejarah yang panjang. Dikutip pada situs lipi.go.id, mangga kasturi pertama kali dideskripsikan oleh Kostermans yang merupakan seorang ahli botani Belanda dan juga Indonesia, yakni pada tahun 1993. Saat itu, ia mempelajari spesimen mangga ini di Herbarium Bogor Rience.
Akan tetapi nyatanya, Kostermans bukan orang pertama yang menemukan buah ini. Karena jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 1978, satu orang peneliti bernama Ding Hou telah lebih dahulu menemukan pohon mangga ini di habitat asilnya yakni di daerah Martapura, Kalimantan Selatan.
Deskripsi Morfologi Mangga Kasturi
Pohon mangga kasturi dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 25 m dengan diameter batang berkisar 40 hingga 115 cm. Kulit kayu pohon ini berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang, terkadang ada retakan atau celah kecil yang berukuran kurang lebih 1 cm berbentuk kulit kayu mati dan juga mirip dengan jenis Mangifera indica.
Daun bertangkai dan berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing serta pada kedua belah bagian tulang daun tengah terdapat 12 hingga 25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas serta berwarna ungu tua.
Bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan juga seringkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga kurang lebih 28 cm dengan anak tangkai yang sangat pendek, yakni berkisar 2 hingga 4 mm. Daun kelopak berbentuk bulat telur memanjang dengan panjang berkisar 2 hingga 3 mm.
Daun mahkotanya berbentuk bulat telur memanjang dan juga memiliki bunga yang berbau harum. Benang sari memiliki ukuran yang sama panjangnya dengan mahkota, staminodia sangatlah pendek dan juga seperti benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga.
Buah pada pohon ini berbentuk bulat hingga ellipsoid dengan beratnya yang kurang dari 80 gr, daging buah kuning atau oranye serta berserabut. Biji batu dengan dinding yang tebal. Mangga ini berbuah pada awal musim hujan atau pada kisaran bulan Januari.
Varietas Mangga Kasturi
Ada tiga varietas Mangifera casturi. Varietas mangga ini diketahui masyarakat Kalimantan Selatan dengan sebutan kasturi, cuban/kastuba serta asem pelipisan/palipisan.
1. Buah Kasturi
Jika dilihat bentuknya seperti buah mangga akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih kecil, berbentuk bulat hingga ellipsoid dengan ukuran panjang berkisar 5 hingga 6 cm, lebar 4 hingga 5 cm serta berat kurang lebih 65,6 gr. Kulit buah tipis dengan warna hijau terang dengan bintik-bintik berwarna gelap dan bila telah masak maka kulit buah akan berubah warna menjadi kehitaman.
Daging buah berwarna oranye gelap, kandungan serat 1,06% dan juga mempunyai rasa yang manis serta lezat. Karakter yang mencolok dari kasturi ialah aroma buah yang harum sehingga sangat digemari dan dianggap mangga primadona oleh masyarakat Kalimantan Selatan.
2. Mangga Cuban
Berbentuk bulat hingga ellipsoid dengan ukuran panjang berkisar 6 hinga 6,3 cm dan juga lebar berkisar 4,2 hingga 5,2 cm. Kulit buah berwarna merah mawar dan juga tidak berwarna hitam penuh jikalau sudah masak. Daging buah berwarna oranye terang, memiliki kandungan serat dan juga tidak beraroma harum seperti buah kasturi.
3. Asem pelipisan atau palipisan
Jenis ini mempunyai tampilan yang mirip seperti buah kasturi, akan tetapi tidak memilik aroma harum seperti Kasturi. Buah juga berbentuk ellipsoid dengan panjang berkisar 6 hingga 7,2 cm, lebar berkisar 3 hingga 4,4 cam serta berat yang dapat mencapai 66,26 gr.
Warna kulit buah hijau dengan bintik-bintik coklat dan juga apabila sudah masak berwarna hijau agak kehitaman serta mempunyai banyak getah pada bagian bekas batang. Daging buah berwarna kuning oranye dengan kandungan serat ± 1,89%.
Penyebaran Populasi Mangga Kasturi
![]() |
Sumber: id.wikipedia.org |
Area penyebaran populasi Mangga Kasturi di Desa Mataraman Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar terdapat di kebun campuran. Perlu kita ketahui, umumnya kebun campuran ini diisi oleh tanaman padi yang diselingi oleh pohon kasturi yang umurnya telah melebihi 50 tahun dan tidak sengaja ditanam oleh masyarakat setempat. Kebun ini umumnya ada di pekarangan rumah dengan pola tanam tidak teratur. Namun, data kelimpahan spesies ini tidak didapati dengan pasti.
Kasturi mulai dipanen pada awal musim hujan dan juga melimpah pada bulan Januari. Tidak hanya itu, tanaman buah lain seperti pisang dan juga rambutan juga mulai dilakukan pemanenan. Sebab usia pohon kasturi banyak yang lebih dari 50 tahun, karena faktor umur tersebutlah produktivitasnya makin terjadi penurunan. Oleh karenanya, pada tahun 1980 warga Desa Mataraman mencoba belajar membuat sendiri pembibitan buah kasturi dalam rangka melestarikan flora endemik dari Kalimantan ini.
Itulah informasi tentang Mangga Kasturi, Flora Endemik Kalimantan Yang Punah Di Alam Liar yang dapat abang nji informasikan untuk sahabat sekalian semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi sahabat sekalian untuk mengenal mangga manis dan segar asal Kalimantan ini.
Terima Kasih.
0 Response to "Mangga Kasturi, Flora Endemik Kalimantan Yang Punah Di Alam Liar"
Post a Comment