Burung Kasuari Kerdil, Spesies Kasuari Terkecil Di Dunia
Burung Kasuari Kerdil - Kasuari kerdil yang memiliki nama ilmiah Casuarius bennetti atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Dwarf Cassowary merupakan spesies burung kasuari paling kecil yang banyak ditemukan atau dijumpai di pulau Papua, Papua Nugini, pulau Seram, pulau Yapen, dan juga New Britania.
Klasifikasi Ilmiah
![]() |
Sumber: @rookiekeeper via Instagram |
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. bennetti
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. bennetti
Meskipun burung ini yang paling kecil diantara burung-burung kasuari lainnya, akan tetapi kasuari kerdil mempunyai tinggi hingga mencapai 1 meter lebih, sehingga burung kasuari ini masih tergolong ke dalam burung yang berukuran raksasa.
Kasuari Kerdil cuma sedikit lebih kecil saja apabila dibandingkan dengan dua spesies kasuari yang lain, yakni Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) dan juga Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius). Habitat kasuari kerdil banyak dijumpai di hutan hujan tropis dan juga subtropis pada wilayah pegunungan yang curam hingga 3000 meter yang banyak sekali ditumbuhi berbagai macam vegetasi.
Makanan utama satwa ini ialah buah-buahan yang jatuh atau buah-buahan yang mereka ambil sendiri dari semak belukar, akan tetapi kasuari kerdil juga mengkonsumsi sumber makanan lain, seperti jamur, serangga, jaringan tanaman, serta vertebrata kecil, termasuk juga kadal dan juga katak.
Deskripsi Morfologi Kasuari Kerdil
Kasuari kerdil adalah burung yang berukuran paling kecil dibandingkan kasuari yang lain dengan tinggi kisaran 99 hingga mencapai 135 cm dengan berat tubuh berkisar 18 hingga mencapai 26 kg. Bulu burung ini berwarna hitam mengkilat dan juga lebih kelam ketimbang kasuari yang lain.
Kasuari kerdil mempunyai sayap akan tetapi mereka termasuk burung yang tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Kepala dan leher tidak mempunyai bulu dan juga memiliki perpaduan warna biru dan juga merah, di atas kepala kasuari mempunyai tanduk yang menyerupai bentuk segitiga dengan sisi belakang pipih yang tinggi serta berwarna kecokelatan.
Kasuari kerdil tidak seperti kerabat dekat mereka, hewan ini tidak mempunyai daging berwarna ataupun gelambir yang bergelantungan di leher mereka. Kaki mereka tidak mempunyai bulu dan juga sangatlah kuat untuk berlari maupun menerjang musuh-musuh yang mengancam keselamatannya. Kasuari kerdil mempunyai tiga jari kaki dan juga jari kaki tengah mempunyai cakar yang besar, yang ukurannya dapat mencapai 10 cm panjangnya.
Perilaku Kasuari Kerdil
Kasuari kerdil merupakan tipe burung pemalu yang sangat jarang sekali tampak di alam liar. Mereka adalah hewan diornal atau aktif di siang hari, yang banyak menghabiskan waktu buat mencari makanan. Kasuari umumnya ditemukan secara sendiri atau berpasangan dan juga terkadang ditemukan dalam suatu kelompok kecil.
Burung ini mempunyai suatu kemampuan untuk berlari dengan sangat cepat hingga mencapai kecepatan 48 km/jam di hutan lebat, dapat melompat, berenang, dan juga menendang ke depan dengan sangat kuat. Kala burung ini terusik atau terancam, mereka akan membela diri dengan sepakannya yang sangatlah kuat.
The Guinness Book of Records bahkan menganugerahi burung ini menjadi spesies burung paling berbahaya di dunia lantaran burung kasuari benar-benar agresif dan juga berbahaya di saat mereka dalam kondisi terancam. Kasuari kerdil sudah dilaporkan membunuh manusia dan juga anjing saat mereka diganggu.
Suara burung kasuari ini lebih menyerupai seperti suara dengkuran bernada rendah dan dalam, akan tetapi saat menyerang atau terancam merela akan mengeluarkan bunyi “mwaaaa” dengan suara yang sangat keras.
Reproduksi Kasuari Kerdil
Saat betina siap bertelur, pasangan akan mencarikan tempat untuk bertelur. Pejantan akan menari di sekeliling kasuari kerdil betina pada suatu lingkaran, sementara sambil menggetarkan dan membengkakan tenggorokannya serta mengeluarkan rangkaian panggilan booming rendah.
Selanjutnya, pejantan akan memimpin betina dari dekat guna membawanya ke sarang dimana betina akan jongkok dan juga memungkinkan kasuari kerdil jantan buat menaikinya untuk proses perkawinan. Telur akan ditempatkan tidak lama seusai perkawinan tersebut. Sesudah telur ditempatkan, betina akan pergi buat kawin dengan pejantan kasuari kerdil lainnya.
Musim kawin akan terjadi pada bulan Mei hingga Juni dan kemudian akan selesai pada bulan Oktober atau bulan November. Kasuari betina bisa kawin lebih dari satu pejantan sepanjang satu musim kawin serta membuahkan 4 hingga 6 telur.
Telur kemudian akan dierami oleh para pejantan 49 sampai 52 hari lamanya. Seusai telur menetas, para pejantan juga memikul tanggung jawab buat membesarkan dan juga mengasuh anak kasuari selama 9 bulan lamanya hinga anak kasuari dapat mandiri dan memulai kehidupannya sendiri.
Upaya Perlindungan Kasuari Kerdil
Banyaknya populasi dari spesies ini tidak diketahui dengan pasti akan tetapi spesies ini mengalami penurunan populasi dengan sangat cepat. Penurunan populasi itu disebabkan oleh perburuan secara terus menerus dan juga rusaknya habitat.
Oleh karena itu, UCN Red List memasukan burung Kasuari Kerdil ke dalam kategori dengan status konservasi spesies Near Threatened. Di negara Indonesia sendiri, kasuari kerdil termasuk juga satu diantara burung yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa.
Itulah informasi tentang Kasuari Kerdil, Spesies Kasuari Terkecil Di Dunia yang dapat abang nji informasikan untuk sahabat sekalian. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan kepedulian kita terhadap kelestarian fauna-fauna yang ada di Indonesia.
Semoga bermanfaat.
Suara burung kasuari ini lebih menyerupai seperti suara dengkuran bernada rendah dan dalam, akan tetapi saat menyerang atau terancam merela akan mengeluarkan bunyi “mwaaaa” dengan suara yang sangat keras.
Reproduksi Kasuari Kerdil
Saat betina siap bertelur, pasangan akan mencarikan tempat untuk bertelur. Pejantan akan menari di sekeliling kasuari kerdil betina pada suatu lingkaran, sementara sambil menggetarkan dan membengkakan tenggorokannya serta mengeluarkan rangkaian panggilan booming rendah.
Selanjutnya, pejantan akan memimpin betina dari dekat guna membawanya ke sarang dimana betina akan jongkok dan juga memungkinkan kasuari kerdil jantan buat menaikinya untuk proses perkawinan. Telur akan ditempatkan tidak lama seusai perkawinan tersebut. Sesudah telur ditempatkan, betina akan pergi buat kawin dengan pejantan kasuari kerdil lainnya.
Musim kawin akan terjadi pada bulan Mei hingga Juni dan kemudian akan selesai pada bulan Oktober atau bulan November. Kasuari betina bisa kawin lebih dari satu pejantan sepanjang satu musim kawin serta membuahkan 4 hingga 6 telur.
Telur kemudian akan dierami oleh para pejantan 49 sampai 52 hari lamanya. Seusai telur menetas, para pejantan juga memikul tanggung jawab buat membesarkan dan juga mengasuh anak kasuari selama 9 bulan lamanya hinga anak kasuari dapat mandiri dan memulai kehidupannya sendiri.
Upaya Perlindungan Kasuari Kerdil
![]() |
Sumber: @rookiekeeper via Instagram |
Oleh karena itu, UCN Red List memasukan burung Kasuari Kerdil ke dalam kategori dengan status konservasi spesies Near Threatened. Di negara Indonesia sendiri, kasuari kerdil termasuk juga satu diantara burung yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa.
Itulah informasi tentang Kasuari Kerdil, Spesies Kasuari Terkecil Di Dunia yang dapat abang nji informasikan untuk sahabat sekalian. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan kepedulian kita terhadap kelestarian fauna-fauna yang ada di Indonesia.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Burung Kasuari Kerdil, Spesies Kasuari Terkecil Di Dunia"
Post a Comment